Pages
▼
Sabtu, 13 Juli 2013
Masyarakat Bintan sering 'diteror' jaringan operator Malaysia
Berkicauan - Menjadi satu hal yang ironis ketika banyak operator seluler yang mengatakan bahwa jaringan mereka mencakup seluruh nusantara, namun justru di Bintan, Riau, jaringan telekomunikasi dari Malaysia justru menguasai menjadi penguasa.
Ada dua jaringan telekomunikasi milik negara Jiran, Malaysia, yaitu Digi dan Celcom, berhasil menjadi 'penguasa' di Desa Pegudang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.
Menurut penuturan warga di daerah tersebut, jaringan telekomunikasi milik operator seluler Malaysia memang sudah lama menguasai daerah tersebut namun banyak warga yang tidak menikmatinya karena mahal.
Suatu hal yang ironis melihat kenyataan tersebut, karena menurut banyak operator telekomunikasi nasional, BTS mereka sudah ada di mana-mana dan jaringan yang mereka punyai sudah mencakup banyak tempat bahkan di pulau-pulau terpencil sekalipun.
Bahkan walaupun ada, jaringan operator seluler seperti milik XL, Telkomsel dan Indosat sering terputus atau hilang.
"Kami kesulitan berkomunikasi, karena sinyal jaringan telekomunikasi Indonesia sering hilang atau tidak kuat. Padahal ada tower yang dibangun di Desa Pegudang, tetapi belum digunakan secara maksimal," ujar salah seorang penduduk di daerah tersebut, seperti dikutip dari Antara (09/07).
Pemerhati perbatasan Kepri Sayed Fauzan mengatakan, sinyal dari jaringan telekomunikasi asing yang masuk ke Desa Pegudang mengganggu aktivitas warga, karena komunikasi melalui ponsel itu dibutuhkan setiap saat.
Selain itu, jaringan telekomunikasi asing yang masuk ke Desa Pegudang merupakan pelecehan terhadap kedaulatan NKRI. "Ini adalah permasalahan serius yang harus ditangani secara serius," katanya.
Dosen di Fisip UMRAH itu juga mengungkapkan, permasalahan di Desa Pegudang tidak hanya itu, melainkan juga batas wilayah perairan yang belum jelas. Warga Desa Pegudang yang bekerja sebagai nelayan merasa khawatir melaut, karena takut memasuki perairan Malaysia.
"Batas wilayah belum jelas sehingga beberapa nelayan Desa Pegudang pernah menjadi korban saat mencari nafkah di perairan Pegudang. Mereka ditarik aparat Malaysia, dan dihukum selama sembilan bulan setelah kapalnya dibakar," ungkapnya.
Bahkan menurut penuturan warga di Desa Pegundang, banyak orang yang sering mendapatkan pesan singkat dari Digi dan Celcom untuk menggunakan layanan mereka.
Dikarenakan apabila pemilik ponsel menggunakan Digi dan Celcom, maka dikenakan tarif roaming
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar