Berkicauan - Banyak yang percaya seseorang yang koma berarti sedang dalam kondisi
tidur yang dalam, tapi hal ini tidak sepenuhnya benar. Apa yang terjadi
saat seseorang sedang koma?
Koma adalah kondisi ketidaksadaran jangka panjang yang penderitanya
tidak dapat terangsang, bahkan dengan stimulus yang paling menyakitkan
sekalipun.
Namun, koma bukanlah suatu penyakit
Karena merupakan gejala atau respons dari suatu penyakit seperti cedera kepala berat atau adanya serangan masalah metabolisme.
Ketika sedang koma fungsi otak berada pada titik terendah sehingga orang tersebut tidak bisa merespons rangsangan di sekitarnya.
Meski tidur dan koma sama-sama orangnya masih hidup, tetapi orang yang
koma tidak bisa dibangunkan meski dengan cara yang menyakitkan.
Akibatnya pasien tidak akan sadar dan tidak akan merespons suara atau berbagai jenis kegiatan yang terjadi di dekatnya.
Orang koma tidak bisa merespons dari mata, telinga, respons terhadap
rasa sakit, kesadaran dan membuat gerakan karena otak dalam posisi
terendah. Begitu juga dengan rangsangan bahasa atau kemampuan komunikasi
tidak berfungsi.
Orang yang dalam kondisi koma juga bisa membuat gerakan, mengeluarkan
suara dan punya pengalaman spiritual. Pasien koma juga terkadang
memiliki gerakan refleks yang meniru kegiatan orang sadar. Sehingga
kadang-kadang, pasien koma harus dikendalikan agar tidak memegang-megang
infus yang bisa jadi terlepas.
Koma bisa disebabkan oleh berbagai hal, namun penyebab
paling seringnya adalah cedera kepala berat. Penyebab lainnya adalah
konsumsi alkohol dalam jumlah yang sangat besar, diabetes, konsumsi
morfin, terjadi shock atau perdarahan, infeksi di otak atau mengalami
stroke parah.
Umumnya koma tidak berlangsung lebih dari empat minggu, tapi beberapa
orang yang koma bisa bergeser ke keadaan persistent vegetative. Kondisi
persistent vegetative ini adalah pasien tidak sadar tapi napas dan
tekanan darah normal, dapat mencerna dan mengeluarkan makanan. Keadaan
vegetatif bisa bertahan selama bertahun-tahun atau dekade.
Sumber